Mobil dan Fungsinya
oleh Ahmad Sarwat.
Mobil semakin modern semakin canggih. Kalau dulu mobil hanya berfungsi sebagai alat transportasi, sekarang bukan semata hanya itu.
Mobil modern zaman sekarang minimal ada penyejuk udara alias AC, jadi kalau lagi kepanasan, bisa ngadem masuk ke dalam mobil.
Biasanya mobil juga dilengkapi sistem audio yang baik, jadi kalau mau dengerin musik yang kedap suara, masuk saja ke dalam mobil.
Beberapa mobil juga punya layar yang bisa digunakan untuk nonton video atau film. Jadi kalau mau nonton bisa dengan jalan masuk ke mobil.
Tapi . . .
Biar bagaimana pun juga yang namanya mobil tetap saja punya fungsi utama yaitu alat transportasi.
Jadi tidak mungkin orang beli mobil ratusan juta dengan niat sekedar untuk dipakai ngadem pakai AC mobil. Mobilnya sendiri tidak pernah dijalankan.
Juga tidak masuk akal kalau beli mobil harga milyaran, tapi cuma sekedar mau menikmati audio systemnya yang keren. Sedangkan mobilnya gak pernah keluar garasi. Aneh tuh orang, bukan?
Juga bloon banget beli mobil listrik Tesla sekedar mau nonton film di dalamnya. Mobilnya sendiri tidak pernah dinaiki.
Sebab AC, audio sistem dan layar screen di dalam mobil itu semata hanya pelengkap, sekedar nilai tambah. Memang pastinya membuat nilai jual mobil itu jadi selangit.
Tapi balik lagi bahwa tujuan utama kita beli mobil pastinya untuk alat transportasi. Kalau pun tidak dijadikan kendaraan harian, tetap saja dipertahankan keutuhannya sebagai mobil.
Tidak akan AC, audio dan screen dipreteli untuk dinikmati tanpa mobilnya.
* * *
Kurang lebih seperti itu juga lah Al-Quran kitab suci kita. Dia punya fungsi utama yang paling esensial, namun juga banyak sekali nilai lebih yang tidak bisa disepelekan.
Apa fungsi utamanya?
Fungsi utamanya tetap merupakan kitab petunjuk dari Allah buat kita. Dan kita kudu ikuti semua petunjuk itu kalau mau dapat Ridha Allah.
Untuk itulah kita wajib belajar isi kandungan Al-Quran, bukan cuma sekedar dibaca dan dihafalkan tanpa memahami apa maunya Allah di balik semua kalam-Nya.
Sangat tidak etis kalau Allah SWT berbicara kepada kita, tapi kitanya malah santai-santai saja dan tidak berusaha memahami isi pembicaraannya. Firman itu memang kita ulang-ulang setiap hari, tapi lucu sekali kalau kita kita tidak jalankan firmannya.
Alasannya sederhana sekali, karena kita tidak paham apa isi perkataannya. Itu kan namanya ngelunjak.
Tapi memahami isi Al-Quran tentu saja tidak sederhana. Tidak mentang-mentang kita paham bahasa Arab lantas pasti bisa memahami isinya.
Untuk bisa memahami isi kandungan firman Allah tentu ada ilmunya, yaitu ilmu tafsir. Dan ilmu tafsir itu ada ahli dan pakarnya. Kalau kita mau bisa menjalankan isi Al-Quran, maka kita wajib belajar memahami isinya dulu.
Pahami isi kandungan Al-Quran, karena itulah agenda yang paling utama. Bahwa kemudian Al-Quran punya keistimewaan lain, itu namanya bonus dan nilai plus.
Jangan terbalik hanya kejar-kejar nilai tambah, sementara fungsi utamanya kelupaan bahkan sengaja ditinggalkan. Itu dosanya gede banget.
Al-Quran memang kitab yang dilengkapi dengan banyak keistimewaan. Yang paling mencolok mata adalah mendatangkan pahala saat membacanya dan dihitung per huruf dengan nilai 10 point’.
Sekali baca alif-laam-miim langsung dapat 30 poin. Padahal kita nggak paham maknanya bahkan mayoritas ulama bilang lafazh alif-laam-miim itu memang tidak ada maknanya, alias hanya Allah saja yang tahu.
Alif Laam Miim jelas bukan petunjuk buat kita, namun termuat dalam Al-Quran yang bila kita ucapkan tetap mendatangkan pahala.
Hanya saja yang menjadi catatan, ayat tanpa makna dan tidak berisi petunjuk itu hanya segelintir saja. Selebihnya semua ayat Al-Quran pastinya merupakan petunjuk.
Jadi intinya ayo kita kembali ke Al-Quran, silahkan dibaca rutin dengan tajwid yang benar, silahkan dihafalkan 30 juznya, tapi jangan lupa bahwa yang paling esensial dari kitab suci Al-Quran adalah dipahami isi kandungannya agar kita bisa mengamalkannya.
Jangan terbalik-balik dalam skala prioritas. Jangan beli mobil yang tujuannya cuma buat ngadem.
Waktu dan kemampuan terbatas, maka harus tepat membuat skala prioritas.
[]