Versi Gratisan
oleh Ahmad Sarwat.
Ada beberapa aplikasi yang gratis tapi ujung-ujungnya berbayar. Hanya saja, meski sama-sama ujungnya berbayar, ternyata ada banyak perbedaan.
Contohnya aplikasi untuk menulis kaligrafi di android. Keren luar biasa, saya jadi bisa bikin kaligrafi yang indah, setidaknya menurut saya, hanya dalam hitungan menit.
Dan ternyata versi gratisnya sudah luar biasa hebat. Sehingga kalau kebutuhannya hanya sampai disitu saja, tidak perlu naik ke level berbayar pun sudah cukup puas.
Dropbox juga begitu, kalau kebutuhannya cuma buat iseng-iseng nyimpan sedikit file di awan, pakai gratisan saja pun oke lah. Tapi ketika butuh menyimpan dalam ukuran Segede gajah, nampaknya perlu juga dipikirkan naik level berbayar.
Nampaknya logika para pengembang aplikasi memang demikian. Jangan pelit-pelit berbagi versi gratisan, karena justru berguna untuk memperkenalkan produk, sambil menjaring peluang pasar sebesar-besarnya.
Wajar kalau kayak digratiskan dulu sampai kita semua kesengsem abis. Begitu kebutuhan kita meningkat, barulah versi berbayarnya dimainkan.
Sebenarnya hal yang sama juga dilakukan oleh Microsoft dengan windows dan officenya. Konon katanya dulu-dulu versi bajakannya justru sengaja dibiarkan saja beredar dimana-mana, sehingga saya malah belum pernah ketemu versi originalnya.
Tentu saja versi bajakan itu tidak dapat support Microsoft. Namanya juga hasil nilep dan nimpe, statusnya kan spanyol alias setengah nyolong, eh separuh nyolong.
Maling motor yang melarikan motor pemilik tiba-tiba motornya mogok di jalan. Gak mungkin kan malingnya balik lagi minta tolong ke pemilik suruh perbaiki dulu motornya. Sebegok-begoknya maling, pasti mikir juga.
Jadi para maling windows itu ketika misalnya ada gangguan virus dan sebangsanya, pastinya pusing tujuh keliling. Selamat menikmati pesta meriah bersama virus yang rajin menyerang bahkan antri dan bergantian.
Jadi kalau mau komputer kita tidak kena virus, jalannya sederhana, kenapa nggak beli saja versi berbayarnya. Aman dari virus dan aman dari dosa juga.
Teman saya yang kerjaannya ngabajak windows sambil keki bilang gini : Emang dasar, dia yang bikin software dan dia juga yang bikin virusnya.
Keki banget kayaknya dia. Hehe
[]