Tobat ‘ala Rabi’ah Al Adawiyah

Posted by Derry Adrian Saleh on October 17, 2008 in Ishak Qadarsyah |

Setamat ramadhan tahun ini, dan diakhiri dengan saling bermaafan antar sesama manusia, bukankah saatnya kita memohon ampun kepada Allah ?

Terkait dengan permohonan Allah kepada Allah, rasanya tak ada kata lain yang dapat mewakilinya selain taubat. Terkait dengan tobat, ada beberapa kalimat yang menarik.

Seorang bertanya kepada Rabi’ah al Adawiyah, “Aku telah sering berbuat dosa dan menjadi semain tidak taat. Tetapi, apabila aku bertobat, akankah Dia mengampuninya ?”

Dijawab oleh Rabi’ah, “Tidak ! Tetapi apabila Dia mengampunimu, maka engkau akan bertobat.


Penjelasan dari pengutip :

Seringkali manusia merasa bahwa keputusan tobat ada pada kuasa dirinya (bukan pada Allah).
Kesalahan ini menyebabkan manusia mencoba mengendalikan sendiri tobatnya, maka terciptalah “tobat sambal” (tobat yang kembali lagi kepada dosa asal).

Jika manusia menginginkan tobat, seyogianya manusia memohon kepada Allah agar diberikan tobat (istianah), jika Allah mengabulkan (i’anah), maka manusia tersebut akan diberikan gerak hati oleh Allah untuk bertobat, dan berketatapan di dalamnya. Dan ketika gerak hati untuk bertobat tersebut ter-realisasi secara fisik (sang hamba benar-benar bertobat), maka Allah pun mengampuninya.

Al Ghazali dalam kitabnya Raudhatut Thalibien wa ‘umdatus saalikien mengatakan bahwa ada dua kewajiban yang menghantarkan tobat :

  1. Mengenal dosa yang dirujuk, sebagai suatu dosa (sehingga ia dapat kembali dari maksiat, menuju taat)
  2. Tidak merasa bahwa tobat muncul dengan sendirinya. Sebab, Allah-lah pencipta tobat dan penggerak sebab-sebab tobat itu sendiri. Sebab-sebab itu muncul dari iman kepada Allah swt, karena keterkaitannya iman dengan kekuasaan Allah swt. Dari iman pula, adanya katerkaitan dengan kabar-Nya.

Pun demikian, ketika Syaikh Abu ‘Abdillah Al Harits ibn Asad Al-Muhasibi ra. bertanya kepada gurunya Abu Ja’far Muhammad ibn Musa ra., mengenai tobat, maka Abu Ja’far menjawab, “Seseorang yang bertobat harus memahami bahwa tobat adalah anugrah Allah swt. Keinginan untuk bertobat merupakan hidayah dan taufik-Nya sehingga, hati akan teguh dalam melakukan amal shaleh karena Allah. Anugerah yang ada dalam tobat berasal dari ruh makrifat-Nya.”

Dengan demikian, Jika Allah adalah pencipta sebab-sebab tobat, jika Allah adalah pencipta kecenderungan (khatir) untuk tobat dalam hati manusia, dan jika Allah mendahului tobat sang hamba dengan berjanji akan menerima tobat sang hamba, bukankah ampunan Allah mendahului tobat sang hamba ?

Copyright © 2008-2024 Derry Adrian Saleh All rights reserved.
This site is using the Desk Mess Mirrored theme, v2.5, from BuyNowShop.com.