Abi, apakah aku sudah termasuk orang yang shaleh ?

Posted by Derry Adrian Saleh on August 7, 2008 in Ishak Qadarsyah |

ore itu anakku pulang pulang dengan rambut acak-acakan sambil manyun.

“Kenapa rambutmu nak, koq kusut dan manyun begitu ?” tanyaku menyambutnya.

“Iya, tadi sama si tante, rambutku diacak-acak, tapi sambil di-doakan……” jawab anakku.

“Coba abi ingin dengar doanya……” selidikku lebih jauh.

“Iya, di doakan semoga menjadi anak yang shaleh. Begitu kata tante. Tapi, abi, apa sekarang aku sudah menjadi orang yang shaleh itu ?” anakku bertanya.

“Anakku, ketahuilah, banyak orang yang mendefinisikan makna kesalihan menurut mereka sendiri. Abi lebih menyukai sebuah definisi yang diucapkan oleh Ibrahim bin Adham ra. Beliau mendefinisikan derajat orang salihin sebagai berikut ”

Seseorang tidak akan mencapai derajat orang salihin, sehingga melalui enam rintangan :

  1. Menutup pintu kemuliaan, membuka pintu kehinaan.
  2. Menutup pintu nikmat, membuka pintu kesukaran
  3. Menutup pintu istirahat, membuka pintu perjuangan
  4. Menutup pintu tidur, membuka pintu terjaga
  5. Menutup pintu kekayaan, membuka pintu kemiskinan
  6. Menutup pintu harapan, membuka pintu bersiap menghadapi maut.

Tidak-kah kau menemui ke enam hal tersebut dalam pribadi Rasulullah saw di buku Tarikh-Rasul-mu ? ”

“Waduuh…….?!” anakku menggaruk-garuk kepalanya mendengar penjelasanku.

“Dengarlah anakku, mungkin engkau merasa berat mendengar hal tersebut karena hal-hal tersebut akan bertentangan dengan nafsu syahwatmu akan duniawi. Tapi tahukah engkau bahwa sebagian dari wahyu Allah kepada nabi Dawud as. adalah sebagai berikut :

Hai Daud berpeganglah pada ajaran-Ku, dan tahanlah nafsumu untuk kesenangan dirimu. Jangan sampai engkau tertipu olehnya, jika engkau tertipu olehnya, maka niscaya engkau terhijab (terhalang) dari cinta-Ku. Putuskanlah syahwatmu karena Aku, sebab Aku hanya memberikan syahwat itu untuk hamba-Ku yang lemah. Untuk apakah orang-orang yang kuat akan memuaskan syahwat ? Padahal ia akan mengurangi kelezatan bermunajat kepada-Ku. Aku tidak merelakan dunia ini untuk kekasih-Ku, karena itu Aku bersihkan ia dari padaNya.

Hai dawud, jangan engkau mengadakan antara-Ku dengan engkau, suatu alam, yang dapat menghijab engkau karena mabuk pada alam itu, dari pada cinta kepada-Ku. Mereka hanya perampok di tengah jalan terhadap hamba-Ku yang baru berjalan.

Usahakanlah untuk meninggalkan syahwat dengan banyak berpuasa. Hai Dawud, cintailah Aku dengan memusuhi hawa nafsumu dan tahanlah dari syahwatnya, niscaya engkau melihat kepada-Ku dan engkau akan dapat melihat yang terbuka antara Aku dengan Engkau.”

“Demikianlah anakku, semoga Allah memahamkan engkau, dan menjadikan engkau orang yang shaleh. Amin”

“Amin, ya Abi, Amiiiiiii…..” Anakku mengaminkan. (sambil mikir, beratnya menjadi orang yang shaleh)

Copyright © 2008-2024 Derry Adrian Saleh All rights reserved.
This site is using the Desk Mess Mirrored theme, v2.5, from BuyNowShop.com.