Nilai rapor 10, Asma Allah apa yang disebut ?

Posted by Derry Adrian Saleh on July 3, 2008 in Ishak Qadarsyah |

Sabtu sore itu, kaki kecil menyambut kedatanganku pulang kantor.Anakku berlari menghambur mendapatkanku sambil mengacung-ngacungkan rapot sekolah yang baru didapatkannya.

“Abi…. Abi…..Alhamdulillah aku naik kelas.” setengah berteriak, ia berbangga.

“Syukur kepada Allah, ya nak…..” jawabku, sambil menurunkan tas kerjaku.

“Ku telusuri nilai-nilainya. Alhamdulillah baik. Tapi ini kesempatan emas. Kesempatan emas untuk mengingatkan anakku kepada Allah.

“Nak, kalau engkau dapat nilai 10 (nilai sempurna), kira-kira… asma (nama) Allah mana yang kau sebut…..?” tanyaku.

“Ah, aku tahu, Al Alim (maha mengetahui), ya bi …..”, anakku menjawab bergegas.

“Jangan terburu menjawab. Memang Allah adalah aliman hakiman, tapi….Cobalah lagi…….” pintaku.

“Ah,…. aku tahu. Al-Haq, ya bi”

“Anakku, bukankah buku asma Allah yang kuberikan padamu mengajak pembacanya untuk lebih akrab dengan Allah, dengan memahami nama-nama-Nya. Kata “mengenal”ditekankah karena seseorang yang mengaku percaya kepada Allah belum tentu mengenal dan memahaminya. Nah, jawaban dari pertanyaan tadi adalah : “Al Qudus”(yang maha suci)

“Koq bisa bi ?” Anakku keheranan

“Iya, karena nilai 100 itu adalah nilai sempurna yang menunjukkan SUCI dari kesalahan (menjawab pertanyaan), dan SUCI dari bantuan orang lain (dalam menjawab pertanyaan). Suatu nilai SUCI yang sempurna. Itulah kualitas Allah, SEMPURNA !” Jawabku.

“Iya, ya, bi. Kenapa tidak terpikir olehku, ya ?” Anakku menggaruk-garuk kepalanya.

Lihatlah Allah anakku, berapa asma yang hadir dalam nilaimu yang 10, kita lihat beberapa

  • Allah Al Jabbar, yang kehendaknya bahwa nilaimu sempurna, tak ada yang mampu mengingkari
  • Allah Al Mushawwir, yang memberikan petunjuk kepadamu dalam menjawab pertanyaan
  • Allah Al Fattah, yang membukakan bagimu, kesulitan-kesulitan yang kau hadapi
  • Allah Al Alim, yang mengetahui segala hal dan ilmu yang sebagiannya diberikan kepadamu.
  • Allah Al Basith, yang melapangkan bagimu, urusanmu ujianmu
  • Allah Al Rafi, yang dengannya ia meninggikanmu  dengan nilai 10
  • Allah Al Mu’iz, yang dengannya ia memuliakanmu dengan nilai 10
  • Allah Al Kafi, yang dengannya ia mencukupi hajatmu akan nilai 10
  • Allah Al Jamil, yang dengannya ia menjadikan nilai 10 sebagai sesuatu yang indah bagimu
  • Allah Al Hamid, yang dengannya membuatmu terpuji dengan nilai 10
  • Allah Al Qayyum, yang dengannya membuatmu meraih nilai 10 tanpa bantuan orang lain (berdiri sendiri)
  • Allah Al Hadi, yang dengannya memberimu petunjuk dalam menjawab ujian

dan masih banyak yang lainnya, di mana engkau akan melihat bahwa ke 99 asma Allah itu akan hadir dalam nilai 10-mu. Dan terakhir ingatlah bahwa Allah adalah Al Syakur, yang dengannya ia menerima syukurmu. Tentunya engkau bersyukur bukan ?

“Nah anakku, teruslah belajar lebih rajin. Allah memberikan ketinggian derajat kepada pemegang ilmu. Ingatlah ilmu bukanlah sebuah ilmu, sampai engkau dapatmengamalkannya. Tuntutlah ilmu dengan memperhatikan adabnya, karena dalam menuntut ilmu dituntut adab.

Dengan adab, ilmu dapat dipahami
Dengan ilmu, amal diperbaiki,
dengan amal, hikmah dapat diperoleh
Dengan hikmah, kezuhudan dapat berdiri tegak
Dengan zujud, dunia dapat diabaikan
Dengan pengabaiakan, medan akhirat dapat dicintai
Dengan cinta akhirat, rahmat Allah dapat diperoleh

Dan inilah adab dalam mencari ilmu :

  1. Wahai anakku, andaikan engkau mendengar, bahwa di muka bumi ini ada seseorang yang bisa memberimu ilmu ma’rifat, sekalipun hanya satu kata, carilah dantemuilah orang yang memilikinya. Pergilah kepadanya walaupun engkau harus berjalan kaki, sekalipun jarak yang harus ditempuh seribu farsah, hingga engkaubisa mendengar langsung darinya, karena bagi diriku, tidak ada sekelompok manusia dan kaum yang berkumpul untuk mencari ilmu, yang lebih mulia dari kelompok yang belajar mengenai Allah. Tidak pula ada ilmu yang lebih mulia dari ilmu mereka. Sungguh di antara mereka adalah para alim yang mengamalkan ilmunya dan para arif yang berbicara tentang hakikatnya. tak ada waktu yang lebih berharga dibandingkan dengan waktu berkumpul dengan pada “sahabat” dan gurumu, dan ketika engkau menanyakan berbagai masalah dalam mencari ilmu ini.
  2. Wahai anakku, jika engkau sedang duduk mendengar seorang syaikh berbicara mengenai suatu ilmu, sementara engkau mau kencing dan hampir tak bisa ditahan maka andaikan engkau kencing di tempat dudukmu, maka itu lebih baik daripada engkau bangkit dari tempak dudukmu dan meninggalkan majelis. Sebab kencing masih bisa dicuci dengan air, sedangkan apa yang terlewat dari ilmu yang ia ajarkan tidak mungkin engkau memperoleh kembali untuk selamanya.
  3. Wahai anakku, perhatikan saat-saat di mana seharusnya engkau diam, dan saat-saat di mana engkau harus berbicara, karena sungguh, barang siapa yang tidak bisa mengambil manfaat dari diamnya orang yang berbicara maka ia tidak akan bisa mengambil manfaat dari pembicaraannya. bahkan ketika engkau berbicara, wapadalah, jangan sampai lisanmu melampaui keyakinan hatimu. Berbicaralah, manakala diam-mu menghasilkan siksa, dan diamlah manakala bicaramu menghasilkan dosa.
  4. Wahai anakku, suatu ilmu kadang menjadi ringan bobotnya jika diungkapkan. Karena itu waspadalah terhadap isyarat-isyarat ilmu dari gurumu, di dalam mimbar cahaya.
  5. Anakku, tidak ada daya upaya dan kekuatan apapun kecuali dengan Allah. Cukuplah Allah sebagai penolongmu, dan Dialah sebaik-baik Dzat yang menjadi wakil.

Nasehat ini cukup bagimu, dan bagi orang-orang yang sanggup memahaminya.”

Anakku, Ilmu adalah huruf, Yang tak terungkap kecuali oleh perbuatan
Dan perbuatan adalah huruf, Yang tak terungkap kecuali oleh keikhlasan
Dan keikhlasan adalah huruf, Yang tak terungkap kecuali oleh kesabaran
Dan kesabaran adalah huruf, Yang tak terungkap kecuali oleh penyerahan (kepada Allah swt)
(An-Niffari)

Anakku mengangguk-angguk mengiyakan.

Anggukannya menentramkan hatiku, dan ketentraman itu melahirkan doa untuk anakku.

“Ya Allah, Hindarkanlah anakku dari ilmu yang sia-sia. Kasihanilah kerapuhan tulangnya dalam belajar, kasihanilah kebodohan-nya, ia bodoh, sedangkan Engkau adalah Al-Alim, karena itu berikanlahnya hidayah taufik dari sisi-Mu, sehingga ia bisa menceduk ilmu rahasia dari kolam langit-Mu. sehingga bertebaranlah kebaikankhazanah ilmu rahasia dari sisimu, di hatinya….. amin.

Copyright © 2008-2024 Derry Adrian Saleh All rights reserved.
This site is using the Desk Mess Mirrored theme, v2.5, from BuyNowShop.com.