Bagaimana cara minta didoakan

Posted by Derry Adrian Saleh on May 9, 2008 in Ishak Qadarsyah |

Pagi itu saya kebagian tugas mengantarkan anak ke sekolah. Seperti biasa, sambil melambaikan tangan ke arah ibunya, anakku berkata, “Doakan aku ya ummi, biar selamat……”

Ah, kalimat itu menjadi kesempatan emas untuk mendidik anakku, maka di perjalanan aku menasehati anakku.

Sambil menjalankan kendaraan, kutatap wajahnya, kemudian aku berkata kepadanya, “Anakku, tadi sambil berangkat, engkau minta didoakan agar selamat. Tapi tahukan engkau bagaimana cara minta didoakan ?”

Imam Malik bin Dinar bertemu dengan gubernur Basrah.

“Berdoalah tuan, untuk keselamatanku !” Kata gubernur.

Imam Malik bin Dinar berkata : “Betapa banyak orang-orang (yang berada dalam kekuasaanmu dan) teraniaya (olehmu), yang berdoa untuk kecelakaanmu. Minta maaflah terlebih dahulu kepada mereka agar mereka tidak berdoa untuk kecelakaanmu. Lalu mintalah doa kepadaku untuk keselamatanmu.

Anakku, cerita ini bukan untuk orang lain, melainkan untuk dirimu. Jika nanti engkau dewasa dan memiliki orang-orang di bawah kekuasaanmu. Tidak hanya bawahan di pekerjaan, tetapi juga anak istri yang menjadi tanggunganmu. Janganlah sampai mereka teraniaya karena ketidakperdulianmu kepada mereka.

Jika mereka baik padamu, dan memiliki prestasi yang pantas dipuji, kenapa engkau tidak berbaik hati kepada mereka, dan menghormati mereka. Bertanya mengenai kesehatannya, memantau perasaannya, atau sesekali memberi mereka hadiah, bonus, atau liburan kejutan kepada mereka jika engkau memiliki kesempatan untuk bersenang-senang. Jika semua itu tak mampu kau berikan, tepuklah punggung mereka sekali-kali. Hal itu membuat mereka merasa diperhatikan olehmu.

Jangan kau bedakan makanmu dengan makan mereka. Apa yang kau makan, mereka juga makan. Jangan kau membentak mereka, apalagi menyiksa.Jangan pula kau mencuri tanggal dengan memaksanya terus bekerja, sementara gajinya engkau tahan.Bukankah banyak perjanjian tak tertulis yang dapat dijalankan dengan keadaan hati yang saling menghormati ?

Sadarilah anakku, bahwa khadimat (pembantu-pembantu mu) harus mendapatkan haknya sebagai manusia. Jangan kau anggap mereka memiliki kelas yang lebih rendah. Biarkan mereka merasa mereka bekerja di rumahnya sendiri. Janganlah sampai mereka menghela nafas, karena ketidakbijakanmu.

Jika memang pembantu-pembantumu pantas mendapatkan gaji yang tinggi, berikan saja, agar kehidupan mereka memadai. Gaji yang tinggi dapat dipergunakan untuk mengongkosi keluarganya, dibandingkan mereka harus mencuri dan mempertaruhkan nyawa hanya untuk sesuap nasi, gara-gara majikannya kejam, tidak adil atau tidak peduli. Jadi soal gaji lebih tinggi dibandingkan dengan khadimat-khadimat lain, biarlah, toh tidak mengganggu siapa-siapa.

Anakku, cerita ini hanya sebuah cara untuk mengatakan bahwa, jika tak bisa sejuta musuh kau kalahkan, janganlah kawan seiring kau dijadikan lawan, sehingga mereka berdoa untuk kecelakaanmu. Dan ingatlah anakku, doa orang teraniaya adalah doa yang makbul, karena tidak ada batas antara doa mereka dengan Tuhannya.

Kulihat anakku manggut-manggut, sayang belum selesai “ceramah rutin”-ku, sekolah sudah kelihatan pintunya, dan dengan berat hati anakku, turun, sambil berkata, “Abi, maafkan aku jika selama ini aku tidak adil kepada Abi.”

Ah, hati ayah siapa yang tidak runtuh, dikatakan seperti itu oleh anaknya.

Semoga engkau menjadi pemimpin laki-laki yang bijak, anakku. Amin.

Copyright © 2008-2024 Derry Adrian Saleh All rights reserved.
This site is using the Desk Mess Mirrored theme, v2.5, from BuyNowShop.com.