Good Driver
oleh Ahmad Sarwat.
Saya kagum dengan sopir bus malam yang satu ini. Bisa melarikan bus sebesar ini, sambil menyalip kendaraan lain kian kemari dengan kecepatan tinggi, tapi perhitungannya akurat, dan tidak ragu-ragu bermanuver.
Yang menarik, meski kecepatan tinggi tapi semua gerakannya tidak terasa di kita sebagai penumpang. Semua dilalukan dengan soft. Kita penumpang nyaris tidak merasakan semua gerakan pak sopir dengan busnya.
Kecuali barangkali saya yang duduk tepat di belakang pak sopir. Karena saya melihat langsung ke depan, jadi saya bisa baca situasi lalu lintas.
Dan kalau pakai perhitungan saya, sebenarnya jarak bus ini dengan bus di depannya hmmm agak terlalu dekat. Ya dekat sekali nyaris menempel bahkan.
Tapi melirik ekspresi pak sopir yang santai, senyum-senyum dan rilex saja, saya merasa aman dengan jarak sedekat ini. Pak kernet di sebelah saya mungkin tahu kekhawatiran saya, langsung bercerita bahwa jarak ini aman, lagian rem angin bus ini jauh lebih ‘makan’ dari rem mobil biasa. Plus, tiap hari ya kayak gini kalau mengemudi bus. Sudah standar.
Ya sudah, saya makin nyaman. Memang beda sekali, sopir profesional yang sudah matang punya jam terbang tinggi dgn sopir kemarin sore yang kebanyakan teori.
Pelajaran : serahkan suatu pekerjaan kepada orang profesional. Jangan ustadz guru ngaji disuruh nyetir bus malam. Gak sampe-sampe nanti, keseringan berhenti buat tahajjud. Hehehe.
Kalo nggak mati, ya jadi jagoan.
~ Son Goku ~.
[]