Pada hari ini tepat di jam 8 pagi sesuai dengan kesepakatan first meet kemarin, kami bertemu kembali dengan dokter Andi dan dokter filla untuk diskusi trigger case mengenai kasus persalinan pada live unpad. Dimana live unpad sendiri merupakan 1 aplikasi yang digunakan sebagai bahan pembelajaran mahasiswa FK UNPAD untuk dijadikan pedoman referensi yang dipelajari nya dan isi dari live unpad sendiri adalah video-video pembelajaran, pretest, post-test, formative test, panduan belajar (blg), penugasan dan lainnya. Dan pada trigger case kali ini bertempat di course reproduksi. Untuk kali ini dokter Andi meminta kami hanya menonton video terlebih dahulu dari trigger yang pertama karena waktu yang mepet untuk mempersiapkan skills lab si jam 10 nanti dan di target untuk pembahasan kali ini ada lah 1 jam.
Terdapat 4 video yang secara garis besar perlu kami tonton dan berisikan sebuah cerita persalinan seorang pasien.
Video pertama : Carol jauh lebih jauh dalam persalinan daripada yang dia sadari, jadi Weaver terpaksa melahirkan bayi pertamanya di ruang trauma UGD.
link video part 1 :
Video kedua : Setelah melahirkan anak kembar pertamanya di ruang trauma UGD, Carol dibawa ke atas, di mana dia bertemu dengan perawat OB-nya Abby Lockhart (Maura Tierney). Greene datang untuk bertindak sebagai pelatih kelahiran Carol. Carol diberi epidural untuk rasa sakitnya.
link video part 2 :
Video ketiga : Carol membutuhkan operasi caesar darurat untuk melahirkan kembaran keduanya ketika pasokan oksigen bayi terputus oleh tali pusat yang terperangkap, dan sejumlah besar kehilangan darah berarti dia mungkin perlu mengangkat rahimnya.
link video 1 part 3:
Video ke empat : Carol bangun setelah operasi operasi caesar daruratnya dan lega mengetahui bahwa dia tidak membutuhkan histerektomi(operasi pengangktan rahim). Dia menamai kembar keduanya dengan nama ibu Greene. (katerine). Klip terakhir dalam serangkaian Carol melahirkan anak kembarnya
link video part 4:
Sungguh menyeramkan bukan proses persalinan itu?
Dari trigger case tersebut banyak sekali kesimpulan yang perlu di jadikan sebagai trigger pembelajaran yang dapat disimpulkan bahwa adanya ilmu kedokteran yang berkaitan dengan pembelajaran ini yaitu ada basic science, clinical science dan etik yang nanti akan dijelaskan di pertemuan tutor 1. Dengan overview basic science ini berkaitan dengan organ-organ apa saja yang berkaitan dengan persalinan mulai dari anatomy perempuan, fisiologi persalinan, histology dan lainnya. Kemudian dari clinical science nya ada prolapse cord dan etik yang bersangkutan pada video nya kurang lebih adalah bersangkutan dengan aspek etika yaitu autonomy, beneficience, non-malificience dan juga justice. Ke-4 aspek tersebut nantinya akan dijelaskan lebih lanjut di pertemuan selanjutnya.
Setalah pertemuan pagi selesai kami lanjut ke kegiatan selanjutnya adalah skills lab yang dilaksanakan di fk unpad jatinangor dan terbagi menjadi 2 sesi, pada sesi pertama yaitu untuk kelompok 1-5 di tempatkan di jam 9 pagi sampai 11.30 siang kisaran 4 jam untuk melakukan skills lab. Dan kelompok 6-9 itu kebagian di sesi 2 yaitu tepat pada jam 13.00-16.30 WIB. Sebelum memulai kegiatan ini kami sepakat untuk berkumpul terlebih dahulu di lapangan basket bersama-bersama untuk membicarakan sedikit apa yang akan kami lakukan di pertemuan skills lab nanti. H-1 sebelum skills lab ini kami sudah diberi tahu jadwal tetap oleh dokter koordinasi sistem reproduksi yaitu dokter hasan yang dimana skills ini dipadatkan sekali waktunya dalam 1 minggu hanya 1 kali skills lab yaitu pada setiap hari kamis. Untuk pertemuan 1 ini kami membahas mengenai HISTORY TAKING OBSTETRY (ASYNCHRONOUS) – PHYS EXAM (BREAST AND PREGNANCY ≥ 20 weeks) (SYNCHRONOUS), untuk synchronous (di lakukan secara tatap muka) dan Asynchronous (dilakukan secara tatap maya). HT obstetry disana kami lakukan persiapannya secara online tetapi saat hari-h kegiatan juga dipraktikkan, topik ini membahas bagaimana cara anamnesis (mendiagnosis pasien dengan beberpa pertanyaan) pasien yang ingin mengecek kandungan janinnya baik itu segi ukuran, bulan dan lainnya. selain itu, physical examinationnya juga disana ada 2 yaitu breast cancer dan obstetri dimana breast cancer bertujuan untuk memeriksa adakah kelain di payudara pasien dan jika obstetri itu memeriksa perut pasien untuk mengetahui kondisi janin didalamnya dengan menggunakan metode sederahana menggunakan tangan dan beberapa alat medis seperi stetoskop untuk memeriksa denyut jantung janin juga pita meter untuk mengukur panjang janin.
Kami memasuki lab bersama-sama dengan kelompok 6,7, dan 8. Disana kami melakukan kuliah introduction dahulu oleh dokter kemala dari staff obgyn RSHS yang dimana beliau membawa mahasiswanya yaitu dokter residen ppds yang sekarang menginjak semester akhir dan mengambil spesialis obgyn. Terdapat 5 dokter ppds yang ditugaskan membimbing kami yaitu …………………………………….. dikarenakan ada 1 dokter sisaan jadi mau tidak mau 4 kelompok ini ada yang perlu dipisah dengan kelompok awalnya untuk membentuk kelompok baru sebagai pengisi dokter sisaan bimbingannya. Tidak lama saya kebagian kelompok sisaan bersama teman-teman 2021 yaitu ada karin, dina, athar, arden, bisma, firda, dan saya juga kami di bimbing oleh dokter bondan. Dokter bondan memulai materinya untuk memberitahu dahulu teknis yang akan dilaksanakan di skills kali ini. Untuk breast cancer dikarenakan belum dapat modulnya jadi dokter membagi mendadak dan di minta membca juga menghafal secara mendadak saat itu juga dikarenakan akan ada penilaian seperti OSCE (Objective Structured Clinical Examination–OSCE adalah jenis pemeriksaan yang sering digunakan dalam ilmu kesehatan. Hal ini dirancang untuk menguji kinerja keterampilan klinis dan kompetensi dalam berbagai keterampilan . Ini adalah pendekatan dunia nyata untuk pembelajaran dan penilaian). Selanjutnya setelah dokter memberi penjelasan kepada kami mengenai materi-materi skills pertemuan ini, dokter bondan meminta kami untuk simulasi 1 bersama dengan rekan-rekan mengenai skills yang tadi sudah dijelaskan oleh dokter bondan. Setelah 1 persatu simulasi dari yang telah dijelaskan baik itu pada topik breast atau obstetri.
Setelah itu, kami diminta untuk menghafal sebentar dalam waktu kurang lebih 5 menit dan saya pribadi yang memiliki kekurangan dalam lambat memahami materi dan menghafal saya rasa ketar-ketir ketika dokternya menyebtukan akan ada tes seperti simulasi osce diawal dan itu masuk kepada penilaian hingga akhirnya dokter memberi waktu kepada kami untuk tesnya 8 menit dibagi 2 yaitu 4 menit obstetri dan 4 menit breast tanpa melihat modul. akan tetapi, sebagian dari kami ada mengeluh untuk melihat modul karena kesiapan yang minim dan dokter bondan memperbolehkan tetapi nilainya kurang memuaskan. Saat tes sedang berjalan waktu skills lab ternyata habis dengan posisi disana saya masih sibuk mamhami dan menghafal hingga akhirnya yang kebagian untuk tes hanya 4 orang dan dokter bondan bilang diakhir sebelum kelas umum penutupan oleh dokter kemala “ini tidak semua dinilainya, next time saja”. Dari perkataan beliau saya pribadi bingung apakah yang sama sekali kami melakukan skills lab selama 4 jam hingga yag tidak kedapatan tes itu tidak dapat nilai? atau bagaimana? 🙁 disana saya merasa benar-benar pasrah dan menerima keadaan yang ada karena berprinsip terakhir adalah yang penting saya mendapat ilmu dan hadir saat skills dilaksanakan.
Setelah selesai kami berkegiatan di hari ini kami dikumpulkan kembali oleh dokter kemala untuk melakukan kelas penutupan yang diisi dengan feedback, saran maupun kritik dan singkatnya salah satu dari kami ada yang memberi masukan agar estimasi waktu di perhatikan kembali agar seimbang materi dengan tesnya kepada para anggota semuanya.
Dan usai kegiatan skills dan diskusi awal dihari ini.
END
Berikut dokumentasi diskusi trigger case juga skills lab hari ini
diskusi trigger case
skills