first meet semester 3 (offline)

Hari ini tepat di tanggal 12 september 2022 kami memulai pertemuan di jam 10.00 – 12.00 secara offline di fk unpad.

Pada awalnya kami diminta untuk online yaitu angkatan 2019,2020 dan 2021 akan tetapi, dengan adanya pengumuman baru dan pak dekan juga menginginkan kami untuk menghadiri offline terkait pertemuan kuliah umum ini.

Tepat di jam 10 siang kuliah umum dimulai langsung secara hybrid di  gedung eijkman bersama dengan mahasiswa baru disana ada dokter ghozali, dekan fk unpad yaitu prof yudi besertaan dengan pak wakadek dengan topik yang telah disediakan adalah “Transformasi pendidikan kedokteran di universitas padjadjaran : menjawab adanya tantangan pendidikan kedokteran dan pelayanan kesehatan (problematika kesehatan) di indonesia”. 

Saat saya kesana saya tepat setengah jam sebelum kegiatan di mulai, kami selaku mahasiswa angkatan 2021 (yang sekarang duduk ditahun 2) kami ditempatkan untuk hybrid diruangan C5 lantai 3 disana 1 ruangan aula yang memang sangat padat sekali sampai banyak teman saya pun yang tidak kebagian tempat duduk dikarenakan penuh karena jumlah mahasiswa angkatan 2021 ini lumayan banyak hampir 300 lebih jiwa yang mengikuti kuliah umum tersebut. Saya pribadi pun tidak begitu memperhatikan lebih jelas pada kuliah ini dikarenakan memang banyak orang dan saya kebagian duduk paling samping sehingga layar dan suara tidak begitu jelas terdengar.

Dari kuliah umum yang telah dijelaskan sebelumnya mengenai problem solving adanya perubahan kurikulum baru ini adalah

  1. Diadakannya kurikulum ini bertujuan untuk mengubah sistem pembelajaran menjadi “self-based learning” dimana para mahasiswa di minta untuk mencari base-base dari learning yang akan dipelajari, dosen hanya untuk memfasilitasi dan memberikan trigger case juga tambahan materi yang belum terpelajari saat kelas sedang berlangsung
  2. Kami selaku mahasiswa di minta untuk menjadi pemecah problematik yang ada dimasyarakat terutama dalam segi kesehatan
  3. Tidak hanya paham mengenai basic science atau ilmu-ilmu kedokteran tetapi, perlu juga paham bagaimana ilmu2 manusia di masyarakat nanti . Pada intinya perlu adanya kolaborasi terhadap kurikulum baru yang menjadikan mahasiswa tidak hanya paham terhadap materi kedokteran tetapi juga sambil melihat kasus-kasus dimasyarakat yang sampai saat ini masih banyak yang belum teratasi
  4. Para mahasiswa juga perlu tahu terkait etika-etika moral dalam pengembangan transformatif

dengan adanya program pilar fakultas kedokteran pada huruf A dan B itu telah terlaksana pada kurikulum based learning tahun 2020. Hingga saat ini yang menjadi trigger baru diadakannya kurikulum ini adalah Academic health system, dimana AHS ini menjadi acuan utama tujuan mendirikan mahsiswa fk unpad untuk lebih memperhatikan juga kepada masyarakat

5. Tujuan adanya AHS ini untuk lebih jelasnya adalah

“Terwujudnya derajat kesehatan masyarakat,  daya saing dan kemandirian bangsa yang  setinggi-tingginya melalui akses masyarakat  terhadap upaya kesehatan (publik & perorangan)  dan pendidikan tinggi kesehatan yang berhasil  dan berdaya guna, bermutu, berbasis bukti-bukti  ilmiah & berkeadilan”

Pada intinya kurikulum ini berisikan kesimpulan dibawah ini 

penjelasan gambar diatas bearawal dari adanya masalah yang telah disebutkan sebelumnya bahwa kesehatan masyarakat saat ini masih menurun kemudian, adanya fakultas kedokteran di unpad ini yang nantinya akan berkolaborasi dengan fakultas kesehatan lainnya seperti keperawatan, kebidanan, farmasi dan psicology berupaya untuk saling membantu adanya reformasi sistem pendidikan untuk memjaukan kesehatan masyarakat lebih maju. Karena adanya kolaborasi tadi dalam sistem kesehatan (kotak biru kedua) itu dapat memperkuat sistem kesehatan yang dipelajari barulah ketika sistem ini sudah berjalan kita akan berinterkasi dengan masyarakat untuk memperbaiki derajat kesehatan masyarakat yang sedang menurun.


Pada awalnya kurikulum ini memang di sanggahi oleh para mahasiswa karena kami merasa terus menjadi percobaan kurikulum yang baru diganti tahun 2020 dan saat ini diganti kembali si tahun 2022 dengan sistem hybrid dan di optimalkan untuk menggunakan luring dibandingkan dengan daring kemudian, juga untuk perkelasnya di ubah menjadi gabungan antara adik tingkat, satu angkatan juga Kakak tingkat nah, masalah ini perlu dipecahkan oleh mahasiswa dikarenakan perlu ada celahan menghindari canggung, melatih leadership, komunikasi yang baik antar angkatan juga bagaimana menyatukan perbedaan pikiran dengan perbedaan angkatan tersebut. Tantangan tersebut perlu kami jalani selama kami menempuh kurikulum ini yang menurut saya, adik tingkat ataupun saya pribadi merasa tertekan karena lebih banyak celahan masukan yang diambil oleh kakak tingkat akan tetapi, saya masih mencoba untuk tetap bertahan melawan tekanan ini sebagai tujuan mengimplementasikan tujuan-tujuan diatas tadi. Selain itu, perlu disarankan kepada mahasiswa agar  diadakannya refresh / bonding di pertengahan pembelajaran, saling menghargai pendapat antar adik dan kakak tingkat juga membantunya dengan perkataan yang halus karena menurut saya hal tersebut membantu ketertekanan yang dirasakan para mahasiswa.

Semoga refleksi hari ini dapat manfaat dengan baik dan bertujuan untuk memberikan pernyataan apa yang saya dari kurang lebihnya teman-teman saya rasakan .

LAMPIRAN: 

Berikut power point dan dokumentasi saya mengikuti kegiatan hari ini

TRANSFORMASI PENDIDIKAN KEDOKTERAN