Celakalah Yang Menulis
oleh Ahmad Sarwat.
(Kajian Tafsir Cocokologi)
Seorang teman suatu kali menyapa saya, dia bilang senang sekali membaca buku-buku yang saya tulis. Saya pun merendah dan bilang bahwa sebenarnya beliau yang lebih layak untuk menulis buku itu.
Saya bilang karena beliau sewaktu kuliah dulu jauh lebih pintar dari saya, bahkan lebih duluan lulus kuliahnya. Sedangkan saya tidak pintar-pintar amat dan juga tidak terlalu cepat lulusnya.
Rupanya dia membela diri pakai ayat Al-Quran. Dia bilang gini : “Awalnya saya juga ingin menulis kitab, tapi setelah membaca Al-Quran, akhirnya saya urungkan dan tidak jadi menulis kitab”.
Wah, memangnya ada ayat Al-Quran yang melarang kita menulis kitab?
Ada, tuh baca saja surat Al-Baqarah ayat 79 :
فَوَيْلٌ لِلَّذِينَ يَكْتُبُونَ الْكِتَابَ
Celakalah orang-orang yang menulis kitab. (QS. Al-Baqarah : 79)
Waduh, parah juga nih teman satu ini, masak ayat Al-Quran dipotong-potong kayak gitu.
Maka saya jawab, ayatnya tolong diteruskan sedikit, kan ada terusnya : bi-aydihim (بأيديهم) yang artinya : “Dengan tangan mereka”.
Jadi yang celaka itu kalau menulis kitabnya pakai tangan, pasti celaka dia. Tapi kalau menulisnya pakai komputer insyaallah tidak celaka.
Masak gitu aja nggak paham? Hehe
[]
Nulis pake komputer, pake speech to text service. Nggak pake tangan sama sekali. HeHeHe juga