Ilmu dan Amal
oleh Ahmad Sarwat.
Sebagian mufassir seperti Ibnu Asyur menuliskan bahwa Adam dimasukkan ke surga setelah Allah SWT mengajarkan nama-nama seluruhnya.
Ini adalah bentuk penghargaan yang tinggi kepada makhluk yang punya ilmu.
Selain dimasukkan ke surga, kepada Adam para malaikat pun diperintahkan untuk memberi penghormatan. Bentuk nya waktu itu bersujud.
Waktu itu Iblis tidak mau sujud, maka dia dikeluarkan dari surga. Masalahnya bukan sekedar tidak mau sujud, tapi Iblis tidak mau memberi hormat kepada Adam. Itu berarti Iblis melecehkan orang berilmu.
Hukumannya dipecat dan disuruh minggat. Soalnya sama sekali tidak memberikan sedikitpun respeknya kepada yang berilmu.
***
Namun uniknya di ujung cerita akhirnya Adam pun diusir keluar juga. Kenapa? Bukankah Adam itu tinggi derajatnya karena punya ilmu?
Jawabannya sederhana. Apa gunanya punya ilmu tapi tidak diamalkan? Sudah tahu itu pohon terlarang, tapi buahnya dimakan juga.
Maka surga itu memang tempat untuk orang berilmu, tapi kalau tidak mengamalkan ilmunya, silahkan keluar.
Surga hanya dikhususkan buat yang berilmu dan mengamalkan ilmunya.
***
Untungnya khusus buat kita umat Nabi Muhammad SAW, ada pengecualian. Surga diberikan secara free alias gratis, meski kita tidak punya ilmu dan kurang amal.
Syaratnya pun sederhana, cukup mati dalam keadaan muslim, mengakui tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah.
Dari kecil pun kita sudah kayak gitu, bukan?
Tinggal masalah hisab perhitungan amal baik dan amal buruk saja sih. Itu kudu jadi rumus penting buat kita.
Misalnya dosanya cukup banyak, tentu akan ada konsekuensinya, yaitu harus menebus dosa terlebih dahulu di neraka. Kalau dosa-dosa sudah terbayarkan semua, dengan syafaat uzhma dari Nabi SAW akhirnya kita keluar dari neraka dan diterima masuk surga juga.
Jadi intinya semua kita para pengikut Nabi Muhammad SAW dipastikan masuk surga juga sih pada akhirnya. Tinggal pilih, mau yang direct flight tanpa transit, atau pakai transit di neraka.
Yang transit juga ada level-levelnya. Bisa secepat kilat atau bisa lama, berhari-hari bahkan berminggu, berbulan atau bertahun-tahun.
***
Solusi simpelnya perbanyak amal shaleh dan berhenti total dari dosa. Kalau pun masih sisa ada dosa yang sudah terlanjur, mending kita urus saja dulu pengampunannya selagi masih di dunia, mumpung gratis tidak bayar.
Kalau pun ternyata ditimbang nanti masih ada sisa-sisa dosa yang belum terhapus dan terpaksa kudu transit juga, berarti taubatnya kurang mantab.
Tapi semoga cuma sebentar saja. Masuk pagi, siangan dikit sudah keluar.
Yah, rada gosong-gosong dikit, maklum lah. Namanya juga dibakar. Setidaknya rada bau sangit sedikit sih.
***
Semoga jadi bahan renungan di pagi Jumat penuh berkah ini. Amin.
[]